Minggu, 11 Maret 2018

Dampak Aturan Ganjil Genap, Menhub Minta Maaf ke Masyarakat Bekasi


LIPUTAN BERITA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta maaf kepada warga Kota Bekasi, Jawa Barat. Permintaan ini terkait bila aturan pelat kendaraan ganjil genap di pintu Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur menimbulkan kemacetan yang mengganggu kenyamanan.

"Saya minta maaf kepada warga Bekasi bila menimbulkan situasi tidak nyaman. Ini adalah cara kita memberikan solusi pada kemacetan," ujar Budi ketika meninjau langsung implementasi perdana rekayasa lalu lintas berdasar nomor pelat ganjil genap di Gerbang Tol Bekasi Barat, Senin pagi (12/3/2018).

Budi mengatakan rekayasa lalu lintas berdasarkan digit terakhir nomor pelat kendaraan harus dilakukan. Itu karena, kemacetan lalu lintas kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek yang sudah melebihi ambang batas kewajaran.

Menurut data PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, ada sekitar 8.000 kendaraan di Kota Bekasi yang kini terdampak penerapan kebijakan ganjil genap mulai pukul 06.00-09.00 WIB.

Kecepatan kendaraan di sepanjang lintasan Cawang-Karawang berkisar 0-20 KM/jam pada jam tersebut, dengan titik kemacetan terparah ada di wilayah Kota Bekasi. Kepadatan lalu lintas kendaraan utamanya terjadi setelah pintu tol.

Budi menjelaskan, implementasi paket kebijakan penanganan kemacetan Tol Jakarta-Cikampek meliputi rekayasa berdasar nomor pelat ganjil genap, pengaturan angkutan barang golongan III, IV dan V serta prioritas lajur khusus angkutan umum untuk bus sedang dan besar.

"Hari ini penting bagi kita memulai sikap dengan memperhatikan situasi lalin di Jakarta-Cikampek. Keterlibatan masyarakat harus kita perhatikan, sebesar apa pun kritik harus kita jawab dengan solusi bersama," tandas Budi Karya.


0 komentar:

Posting Komentar