Rabu, 14 Maret 2018

Mahasiswa Surabaya Meretas Sistem di 44 Negara


LIPUTAN BERITA - Polda Metro Jaya menangkap 3 hacker atau peretas 600 website yang tersebar di 44 negara. Para pelaku yang merupakan mahasiswa di Surabaya itu masih menjalani kuliah di Jurusan Teknologi Informatika (IT).

"Masih semester lima dan enam," ujar Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Pasaribu di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, 13 Maret 2018.

Dia menjelaskan, para terduga pelaku itu tergabung dalam komunitas peretas bernama Surabaya Black Hat (SBH). Mereka melancarkan aksinya dengan menggunakan metode SQL Injection yang dapat merusak database suatu website. Sejak memulai aksinya 2017 silam, para peretas itu pun sudah meraup keuntungan sebanyak Rp 200 juta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihaknya mengungkap kasus tersebut setelah menerima informasi dari pusat pelaporan kejahatan di New York, Amerika Serikat. Laporan menyebut adanya puluhan sistem di berbagai negara yang mengalami kerusakan.

Usai ditelusuri, ternyata pelakunya memakai P Address yang berada di Indonesia, tepatnya Surabaya.

"Kita kerja sama dan mendapat informasi itu. Kita analisa sampai dua bulan berdasarkan informasi dari FBI itu,"  ujar Argo.

Argo menambahkan, tidak hanya 600 website yang berhasil diretas. Dalam pengembangan, ada 3 ribu sistem yang jadi sasaran para pelaku dengan inisial NA (21), KPS (21), dan ATP (21) itu.

"Jadi memang targetnya ada enam orang, tetapi hanya menangkap tiga," tandas Argo Yuwono.

Terkait modus, para peretas awalnya merusak sistem para target mereka. Setelah itu, mereka menawarkan perbaikan dengan tarif tertentu. Jika penawaran ditolak, maka sistem para korban akan dirusak total.


0 komentar:

Posting Komentar