Senin, 19 Maret 2018

Hari Tanpa Bayangan 21 Maret


LIPUTAN BERITA - Fenomena alam kembali akan menyapa Indonesia. Pada Rabu 21 Maret 2018 mendatang, hari tanpa bayangan akan terjadi lantaran matahari akan berada tepat di atas ekuator atau garis khatulistiwa.

Menurut kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, matahari saat itu berada tepat di tengah atas kepala. Hal ini mengakibatkan tidak adanya bayangan. Istilahnya yaitu hari nir bayangan atau hari tanpa bayangan.

"Fenomena biasa saja, tidak ada harus diteliti atau dikhawatirkan. Ini bagian edukasi publik," kata Thomas kepada LiputanBerita88.blogspot.com, Jakarta, Senin (19/3/2018).

Tapi meski begitu, menurutnya, masyarakat harus mewaspadai adanya hoax yang berseliweran. Kabar itu sesungguhnya tak benar.

"Ada kabar hoax saat matahari tepat di atas kepala, yaitu menimbulkan suhu tinggi gelombang panas. Itu tidak benar. Suhu permukaan bumi tetap, variasi tidak terlalu besar, tiap tahun terjadi," tegas dia.

Peristiwa hari tanpa bayangan ini terjadi karena Bumi beredar mengitari Matahari pada jarak 150 juta kilometer dengan periode sekitar 365 hari. Garis edar Bumi berbentuk agak lonjong, sehingga Bumi kadang bergerak lebih cepat dan kadang bergerak lebih lambat.

"Bidang edar Bumi disebut sebagai bidang ekliptika. Bidang ini miring sebesar 23,4 derajat terhadap bidang equator Bumi," tulis situs resmi lapan yang dikutip LiputanBerita88.blogspot.com.

Karenanya, Matahari tampak berada di atas belahan Bumi utara selama sekitar setengah tahun dan berada di atas belahan Bumi selatan setengah tahun sisanya.


0 komentar:

Posting Komentar