LIPUTAN BERITA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendorong para investor untuk investasi di sektor riil bukan cuma di pasar keuangan seperti pasar modal. Lantaran investasi riil langsung berpengaruh ke ekonomi nasional.
"Bahwa satu-satunya yang perlu kita tingkatkan adalah investasi, investasi riil, bukan hanya investasi di pasar modal, bukan hanya pasar uang tapi riil dalam bentuk fisik. Apakah pabrik atau yang lain seperti smelter, infrastruktur dan lain-lainnya," paparnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (2/1/2018).
JK menerangkan, pasar di dalam negeri besar sehingga menguntungkan untuk investor. Sebagai contoh, berdasarkan informasi yang dia terima, pasar e-commerce dalam negeri justru banyak digempur oleh barang-barang dari luar negeri seperti China. Sebab itu, dia ingin produktivitas dalam negeri didorong untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Artinya, pasar inilah yang harus dimanfaatkan oleh investor yang ada di pasar modal ini. Jangan yang selalu indikatornya adalah indeks itu," ungkap dia.
JK menerangkan, salah satu upaya untuk mendorong investasi di sektor riil ialah menurunkan suku bunga acuan. Dengan begitu, investor bisa mendapat pembiyaan dengan murah.
Pasar modal sendiri juga mendapat imbas dari penurunan suku bunga acuan tersebut. Lantaran, nilai investasi di pasar modal akan lebih tinggi dibanding instrumen investasi di perbankan.
JK berharap, penurunan suku bunga ini membuat para investor terus berekspansi di sektor riil.
"Lalu bagaimana dana yang ada ini yang triliunan ini yang dijelaskan tadi, itu betul masuk ke sektor riil. Bagaimana para emiten berinvestasi memperluas usahanya. Itulah harapan kita di tempat ini bahwa bukan hanya ritual," tuturnya.
Pemerintah sendiri, lanjutnya telah melakukan investasi di sektor riil seperti pembangunan jalan dan tol. Jusuf Kalla berharap, investasi itu akan mendorong perekonomian nasional.
"Pemerintah telah mmbngun infrastruktur, infrastruktur dilihat dari dua sisi. Dengan peluang infrastruktur pasti tentunya harapan kita semen laku, baja laku, kontraktor jalan dan sebagainya. Yang paling penting adalah efisiensi logistik, efisiensi perjalanan, efisiensi daripada faktor ekonomi lainnya," tandas dia.
0 komentar:
Posting Komentar